Minggu, 16 Mei 2010

Kebajikan

1. Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya.

2. Barangsiapa menerima suatu kebajikan lalu berkata kepada pemberinya ucapan "Jazakallahu khairon" (semoga Allah membalas anda dengan kebaikan) maka sesungguhnya dia sudah berlebih-lebihan dalam berterima kasih. (HR. Tirmidzi dan An-Nasaa'i).

3. Janganlah kamu menjadi orang yang "ikut-ikutan" dengan mengatakan "Kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, "Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya". (HR. Tirmidzi).

4. Dari An-Nawwas bin Sam'an ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Kebajikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal dalam jiwamu dan engkau tidak suka bila hal itu terlihat oleh manusia (orang lain)" (HR Muslim).

Jadi dari beberapa hadist di atas dapat disimpulkan:
Dalam definisi pertama Rasulullah saw menjelaskan, yang dimaksud al-birru (kebajikan) adalah husnul khuluq (berakhlak yang baik). Definisi ini sangat luas dan mendalam, sebab husnul khuluq itu mencakup:
1. Husnul khuluq terhadap Allah swt.
2. Husnul khuluq terhadap sesama manusia.
3. Husnul khuluq terhadap sesama makhluk (ciptaan) Allah swt.

Husnul khuluq (berakhlak baik) terhadap Allah swt, mencakup dua hal:
1.Menerima segala hukum syar'i yang datang dari Allah swt dengan ridha, penuh kepasrahan dan ketundukan serta tidak ada rasa sempit jiwa dan sesak dada, sebagaimana dijelaskan dalam QS An-Nisa': 65.

2.Menerima segala hukum kauni (qadha' dan qadar) Allah swt dengan keyakinan bahwa semua itu berdasar kepada keadilan Allah swt serta menyikapinya dengan penuh kesabaran.

Dengan bahasa lain, meminjam istilah yang digunakan Syekh Abdul Qadir al-Jailani, husnul khuluq kepada Allah berarti:
1. Fi'lul ma'mur (menjalankan perintah Allah),
2. Tarkul mahzhur (meninggalkan larangan Allah), dan
3. Ash-Shabru 'alal maqdur (bersabar atas qadar atau takdir).

Husnul khuluq (berakhlak baik) terhadap sesama makhluk Allah, baik dari kalangan manusia maupun lainnya, mencakup segala bentuk kebajikan. Kebajikan ini bisa berupa kebajikan kepada kedua orang tua, biasa disebut birrul walidain, dan kebajikan mencakup juga segala bentuk pengaruh positif dari sebuah amal ibadah. Untuk hal ini, ada istilah haji mabrur, sebuah istilah yang menggambarkan segala bentuk kebajikan yang mesti ada pada seseorang seusai ia menunaikan ibadah haji, baik kebajikan yang berhubungan dengan Allah maupun sesama manusia.
Ada pula istilah bai'un mabrur (jual beli yang mabrur). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan akad jual beli yang dilaksanakan sesuai syariat Allah dan tentunya membawa dampak yang positif bagi penjual dan pembelinya.
Orang-orang yang selalu berbuat al-birr disebut al-abrar dan Allah swt menjanjikan mereka berbagai kebajikan di akhirat yang merupakan balasan atas kebajikan yang selama ini dilaksanakannya di dunia. Perhatikan QS Al-Insan: 5, QS Al-Infithar: 13, QS Al-Muthaffifin: 18 dan 22.
Luasnya pengertian dan cakupan al-birr ini juga terdapat dalam Al-Qur'an, di antaranya QS Al-Baqarah: 177. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa al-birr mencakup:
1 .Iman kepada Allah swt, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan iman kepada hari akhir.
2. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta serta menggunakan harta tersebut untuk memerdekakan budak.
3. Menegakkan shalat dan membayar zakat.
4. Memenuhi segala bentuk perjanjian.
5. Bersabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar